Source: Lowell Herr
Ketika memasuki masa dewasa, Anda cenderung mengutamakan stabilitas finansial dalam mengelola pendapatan. Pekerjaan yang menghasilkan gaji disebut dengan active income sedangkan passive income adalah pendapatan yang diperoleh secara berangsur paska penempatan uang di aset tertentu alias investasi. Aset dapat berupa obligasi, saham, dan properti. Apartemen menjadi salah satu pilihan terbaik bagi investor karena hal-hal berikut.
1. Nilai Jual yang Bisa Meningkat.
Apartemen memiliki harga yang meningkat jika lokasinya strategis. Fasilitas dan aksesibilitas apartemen menjadikan titik unggul yang mendasari peningkatan harga ini. Oleh karena itu, Anda harus cermat memilih apartemen sebagai investasi berdasarkan developer. Kompetensi developer dalam mengelola proyek di bidang properti apartemen menjadi kunci harga apartemen meningkat.
2. Permintaan yang Tinggi.
Seiring pertumbuhan penduduk, kebutuhan atas tempat tinggal akan selalu ada, bahkan meningkat. Perbedaan strata demografi juga menjadi aspek yang memengaruhi permintaan apartemen. Jika apartemen berada di kota yang penduduknya padat, apartemen cenderung laku dan dinanti-nanti. Oleh karena itu, pertimbangan atas lokasi apartemen harus dipikirkan secara matang oleh investor.
3. Perubahan Zaman yang Urban.
Kesibukan penduduk dalam bekerja, bersekolah, atau berekreasi mengharuskan adanya mobilitas yang tinggi. Dengan infrastruktur transportasi yang dekat dari apartemen, penduduk urbanisasi cenderung memilih hunian jenis ini. Hal ini menjurus kembali ke permintaan apartemen yang pasti ada, jika kebutuhan pencari dapat dipenuhi. Lokasi, aksesibilitas, dan fasilitas apartemen harus memadai.
Passive income melalui investasi apartemen memang sangat menggiurkan jika Anda bertujuan untuk menyusun portofolio investasi. Pendapatan ini tergolong uang mudah karena terdapat pihak ketiga yang menyediakan aset menguntungkan bagi investor. Namun, diperlukan taktik yang berwawasan untuk bisa menyukseskan investasi.